Puisi Malam
Tak terkira apa yang ada dalam benak ini
menyeruak bagaikan debur ombak yang menghantam tebing tebing tinggi tepi pantai
melanglang buana bagaikan elang yang melawan badai musim kemarau.
aku sendiri menatap mentari yang enggan bersinar, tertutup awan tebal dan petirpun menggelegar.
disaat saat ketika diri hampa tanpa kata,
tanpa susunan kalimat yang mungkin tak bisa kalian pahami.
setiap goresan tinta kehidupan yang mungkin tak mudah untuk lenyap,
tak seperti uap yang mudah hilang.
mengapa begitu mudah.. mengapa begitu lepas
tidak tidak begitu yang aku maksut
yang ada ketika semangat yang membara tiba tiba padam
seperti lilin yang tertiup angin
malam semakin dingin dan mencekam
aku berlari..
tak pelah terpelanting dalam kehidupan yang beda
beda dari setiap apa yang pernah aku rasa
mengelilingi dinding dinding jiwa
biarkanlah aku mencari,
karena kalian tak kan tau apa yang ada dalam benak
terlalu dalam untuk kalian selami
terlalu tinggi untuk kalian gapai...
menyeruak bagaikan debur ombak yang menghantam tebing tebing tinggi tepi pantai
melanglang buana bagaikan elang yang melawan badai musim kemarau.
aku sendiri menatap mentari yang enggan bersinar, tertutup awan tebal dan petirpun menggelegar.
disaat saat ketika diri hampa tanpa kata,
tanpa susunan kalimat yang mungkin tak bisa kalian pahami.
setiap goresan tinta kehidupan yang mungkin tak mudah untuk lenyap,
tak seperti uap yang mudah hilang.
mengapa begitu mudah.. mengapa begitu lepas
tidak tidak begitu yang aku maksut
yang ada ketika semangat yang membara tiba tiba padam
seperti lilin yang tertiup angin
malam semakin dingin dan mencekam
aku berlari..
tak pelah terpelanting dalam kehidupan yang beda
beda dari setiap apa yang pernah aku rasa
mengelilingi dinding dinding jiwa
biarkanlah aku mencari,
karena kalian tak kan tau apa yang ada dalam benak
terlalu dalam untuk kalian selami
terlalu tinggi untuk kalian gapai...
0 Comments