Text

Mengimprovisasi sebuah warna kehidupan, semilir angin dan kicauan burung. dirangkai dalam sebuah susunan kata dan menjadi kalimat. tuangan tinta emas yang akan menggugah hati. semoga bermanfaat.

pantai puger. pesona alam sejuta warna

Pantai puger sebenarnya adalah sebuah tempat pelelangan ikan di jember, namun bagaimanapun suasana pantai tetap menjadi daya tari tersendiri bagi setiap orang, hembusan udara pantai telah menyihir banyak orang untuk kembali menikmati pluasnya pantai hingga ujung cakrawala. di pantai puger juga banyak orang yang memancing ikan, karena pantai puger juga merupakan muara besar dari sungai-sungai yang melewati jember, takayal lagi di muara tersebut banyak ikannya, hanya saja muara juga menjadi tempat pembuangn sampah atau bisa dibilang juga muaranya sampah, semoga kebiasan masyarakat yang suka buang sampah semakin sAdar akan pentingnya air dan tidak mengulanginya lagi. dari pantai puger juga terlihat kejauhan sebuah pulau yang dinamai pulau nusa barung, suaka alam yang tidak berpenghuni, hanya makhluk2 liar yang menghuni pulau tersebut, nelayan juga tidak asing lagi kalau kita berkunjung ke puger, karena puger juga tempat berkumpulnya perhu2 nelayan, mulai yang kecil hingga yang besar. namun suasana alam pantai yang indah yang memebuatku menyukai tempat ini. di seberang sungai besar uang membelah pantai puger juga terdapat tempat wisata yang cukup bagus yaitu kucur. pengunjung bisa datang ketempat ini dengan menyewa perahu nelayan yang disediakan. kalo ga salah hanya membayar 3000 rupiah.
pinggiran tebing pantai yang menantang membuat hati semakin berdebar, pemandangan alam pantai yang luas membuka cakrawala hati yang kadang sempit oleh tembok2 menjulang buatan manusia, namun disini menemukan suasan baru.
sesuatu alam yang biru, di delimuti awan putih dan burung burung camar, bersama debur ombak memecah keheningan, bersama awan melapisi birunya langit dengan warna putihnya. berjala dan terus berjalan hingga menemukan tempat yang indah untuk berpijak, hingga bisa duduk melepaskan dahaga, meski penat namun tetap indah. itulah sekelumit kisah perjalan menyusuri tebing2 dan pesisir pantai puger. ingin kembali ku kesana, sambil membawa asa.