Cinta sederhana…(Dari Sahabat)
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Pemilihan ungkapan dirasakan sangat pas, secara tepat, cerdas dan indah.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Puisi di atas pendek dan memang nampak sederhana, namun ternyata
kandungan maknanya tak sesederhana pengucapannya.
Puisi ini mempunyai makna yang luar biasa dan mendalam, menyentuh dan menggetarkan hati insan-insan yang mampu membaca dan meresapinya.
Pemilihan ungkapan dirasakan sangat pas, secara tepat, cerdas dan indah.
Keindahan puisi ini terasa menyentuh jiwa dan sentimentil.
Juga begitu halus dan mengena.
Mungkin yang hendak diungkapkan adalah bahwa betapa cinta yang mendalam
dan sejati kadang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Cinta itu bisa saja hanya mampu dirasakan, tak bisa di-bahasa-kan atau
bahkan terkadang sulit dilukiskan secara mendetail melalui kata.
Cinta bisa tersembunyi dalam bahasa tubuh manusia, tersembunyi dalam
perilaku inter-relasinya dengan manusia lain.
Cinta sederhana mengajarkan kita untuk mencintai dengan cara sederhana.
Mencintai sebaiknya dalam kadar sewajarnya saja, tidak perlu berlebihan karena
mungkin saja rasa cinta yang kita punyai itu akan berubah menjadi rasa benci.
Begitu juga sebaliknya, jika membenci, hendaklah tidak terlalu dalam, karena
dari rasa benci itu sangat mungkin dapat berubah menjadi perasaan cinta.
Cinta hendaknya tidak diperlakukan/diberikan dengan berlebihan. Mencintai
secara berlebihan akan menimbulkan hal-hal yang berlebihan pula.
Misalnya kesedihan yang sangat, patah hati, frustasi, stress, bahkan bisa dalam
kondisi ingin bunuh diri.
(Sungguh cinta telah mengambil segala-galanya dari kita).
Cinta memang luar biasa, karena mampu mengubah semua tatanan yang telah ada,
jika dia inginkan...
0 Comments